Pemanfaatan Pangan Lokal Untuk Percepatan Penurunan Stunting

Jayapura – Dalam mendukung percepatan penurunan angka Stunting di Indonesia, BKKBN sebagai ketua pelaksana percepatan penurunan stunting dalam hal ini telah melakukan berbagai cara. Di penghujung tahun ini, salah satu kegiatan yang dilakukan melalui Perwakilan BKKBN Provinsi Papua yakni Lokakarya Pemanfaatan Pangan Lokal Menjadi Makanan Bergizi Sehat dan Seimbang dalam Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Papua. Kegiatan yang merupakan hasil kerjasama dengan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jayapura tersebut berlangsung pada Kamis (15/12) lalu di Auditorium dan Laboratorium Gizi Poltekkes Kemenkes Jayapura.

 

Pada lokakarya tersebut hadir Ketua Jurusan Gizi Poltekkes Gizi, Ketua DWP BKKBN Papua, Perwakilan OPD KB Kab.Kota se-Papua yang hadir melalui virtual meeting, kader, mitra kerja BKKBN, dan tamu undangan. Kegiatan tersebut diawali dengan pidato dari Deputi Latbang BKKBN RI, Dr. Rizal Damanik secara virtual, kemudian dilanjutkan dengan sambutan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua, Drs. Nerius Auparai, M.Si sekaligus membuka acara tersebut.

“Diharapkan kabupaten kota juga bisa melaksanakan kegiatan tentang pemanfaatan pangan lokal untuk bisa mencegah stunting, karena banyak pangan lokal yang ada di sekitar kita untuk jadi bahan yang bermanfaat dan berkualitas, karena gizinya bagus untuk menolong yang beresiko stunting ini. Mudah-mudahan ibu-ibu yang hadir ini bisa mendapat materi yang nanti dipraktekan langsung supaya ke depannya bisa dilakukan.” ucap Kaper BKKBN Papua dalam arahannya.

         

Narasumber dalam sesi pertama yakni talkshow adalah Ketua Jurusan Poltekkes, Budi Kristanto, STP., M.Si dan Ketua Program Studi Gizi, Sri Iriyanti, S.KM., M.Gizi., serta dimoderatori oleh Tirza Laura Itaar, S.Sos., MA. Fokus pembahasan materi mengenai intervensi gizi kali ini adalah calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak di bawah dua tahun. Narasumber pertama yang membawakan materi pun berfokus pada Stunting, Resiko Stunting, dan 1000 Hari Pertama Kehidupan. Kemudian narasumber kedua membawakan materi tentang Kuliner Lokal bagi Ibu Hamil untuk Cegah Stunting di Papua.

 

Setelah penyampaian materi, talkshow dilanjutkan dnegan tanya-jawab singkat antara narasumber dan peserta undangan baik yang hadir secara langsung maupun secara virtual. Acara kemudian dilanjutkan ke sesi kedua yang berlangsung di laboratorium gizi Poltekkes Kemenkes, dimana peserta di bagi ke dalam 3 kelompok yakni kelompok Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan MP ASI. Peserta akan mempraktekkan bagaimana menyiapkan makanan sesuai dengan kebutuhan ibu hamil dan bayi yang tentunya memanfaatkan pangan lokal yang ada di sekitar, dan dipandu oleh para ahli gizi Poltekkes Kemenkes.

 

Berbagai menu yang berhasil dibuat antara lain, Resep Menu Bagi Ibu Hamil: Nabiyu (Nasi Ubi Ungu), Ikan Panggang Saus Kacang, Rolade Tahu, Sayur Gelisa Papua; Resep Menu Bagi Ibu Menyusui: Woku Ikan, Burger Tempe, Bening Jamur Katuk, Jus Kelor Sirsak; Resep Menu MPASI: Bubur Tim Campur, Bubur Sajo. Semoga ilmu dan resep-resep yang didapatkan melalui lokakarya ini dapat menjadi bekal bagi para peserta untuk dapat mempersiapkan makanan bergizi dan seimbang dalam percepatan penurunan stunting, baik di dalam keluarga maupun di tengah masyarakat. (TK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *