Membangun Kebersamaan Dengan Kembali Ke Meja Makan
Perkembangan teknologi internet membawa tantangan tersendiri pada masyarakat dilingkup luas hingga keluarga dilingkup kecil. Di lingkungan keluarga, internet khususnya media sosial membuat interaksi sesama anggota keluarga berkurang karena padatnya aktifitas mereka, sehingga mengubah pola asuh orang tua kepada anaknya. Sosok orang tua kini tidak lagi menjadi referensi tunggal bagi anak karena banyaknya informasi yang tersebar didunia digital.
Dengan perkembangan ini waktu untuk berkumpul dengan keluargapun sangat terbatas, padahal komunikasi fisik menjadi sesuatu yang sangat menentukan keharmonisan keluarga rumah tangga dan perekatan hubungan emosional yang lebih kuat antara orang tua dan anak.
Komunikasi bukan sekedar dialog suara dan gambar yang terhubung melalui ponsel tetapi kebersamaan dan kedekatan menjadi sesuatu yang berharga, kedekatan emosional semakin kuat mana kala sering berkumpul bersama.
Salah satu waktu yang tepat untuk sarana berkumpul bersama adalah dengan makan bersama dalam satu meja makan.
Meja makan menjadi tempat yang baik untuk anggota keluarga untuk berkomunikasi. Jadi, sebaiknya membiasakan diri memberikan waktu yang cukup saat makan agar tidak terkesan terburu-buru ketika berada di meja makan.
Bukan sekedar makan, momentum atau kesempatan makan bersama dapat digunakan keluarga-keluarga Indonesia untuk berkomunikasi langsung pada sebelum atau sesudah makan dan bukan pada saat makan (mengunyah makanan) sehingga sama sekali tidak bertentangan dengan kearifan lokal yang meyakini “tidak baik/etis makan sambil berbicara”. Makan bersama keluarga di rumah adalah momen kebersamaan yang sangat berharga meski terdengar sederhana atau sepele, namun kegiatan ini menyimpan dampak positif yang bisa membantu menguatkan keharmonisan keluarga yang menentukan eratnya hubungan antar anggota keluarga.
Banyak penelitaian mengungkapkan makan bersama keluarga mampu merekatkan hubungan keluarga lewat suasana santai, informal diselingi obrolan-obrolan lainya. Dengan begitu anak-anakpun dapat langsung berkomunikasi dengan orang tuanya, dapat menceritakan masalah-masalah yang telah terjadi baik itu disekolah, lingkungan sosial bahkan dapat menceritakan masalah asmaranya maupun masalah yang terpendam sekalipun. Sehingga orang tua dapat bersama-sama menyelesaikan permasalahan yang telah dihadapai anak-anaknya secara bersama-sama.
Berkumpul bersama keluarga bisa mencegah hal-hal buruk yang mengancam anak-anak bangsa. Dengan memperat komunikasi di antara anggota keluarga akan mencegah terjeratnya anak-anak dari bahaya narkoba, HIV AIDS dan pergaulan bebas. Selama ini kasus-kasus narkoba, dan pergaulan bebas yang negatif lainnya sering berawal dari kurangnya perhatian dari keluarga.
Makan di meja makan secara bersama-sama juga mengajarkan anak-anak untuk berperilaku sopan santun dengan siapa saja, menghabiskan makanan yang telah disediakan. Makan bersama juga dipercaya bisa membentuk rasa percaya diri dan mengurangi resiko stress.
Dengan kembali ke meja makan menjadikan momen makan bersama sebagai wadah keluarga untuk dapat berinteraksi dan mempererat rasa kasih sayang sehingga akan terbentuk keluarga yang berkualitas. Dan orang tua pun dapat menglihat secara langsung ekpresi perubahan anak-anak dan dapat membimbing secara spritual untuk memperkuat anak-anak menghadapi perubahan di perkembangan zaman di lingkungan sekitar.